Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya hingga saat ini masih mendalami kasus dugaan pemerasan oleh pengelola akun twitter @TrioMacan2000, Raden Nuh dan Edi Saputra.
Meski demikian, keduanya membantah tudingan yang menyatakan bahwa mereka adalah admin akun twitter tersebut.
"Sejauh ini tidak ada pernyataan detail ke arah sana, karena Raden Nuh membantah sebagai admin @TrioMacan2000 begitu pula dengan Edi Saputra," ujar kuasa hukum mereka, Junaidi saat ditemui di Gedung Bareskrim, Jakarta, Selasa 4 November 2014.
Junaidi mengaku Raden dan Edi adalah saudara atau kakak-beradik yang sama-sama bekerja di media online asatunews.com. Terkait uang sebesar Rp50 juta yang diduga merupakan uang pemerasan, Junaidi membantah.
Dia menyatakan bahwa uang puluhan juta itu merupakan kewajiban yang memang harus dibayarkan oleh Abdul Satar --pelapor dalam kasus ini-- selaku pemegang saham di asatunews.
"Jadi sebenarnya pemeriksaan masih terkait asatunews atau masalah internal soal keperdataan di satu perusahaan," jelas Junaidi.
sumber : viva.co.id
IKUTI BERITA KLIK
