Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mau meladeni tantangan Fadli Zon. Wakil Ketua Umum Gerindra itu berang karena KPK ikut mengomentari terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
“KPK bukan lembaga tangkap menangkap. Kita lembaga penegak hukum. Kalau ngga ada buktinya, ya nggak bisa (main tangkap)," kata juru bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta selatan, Selasa (7/10/2014).
Menurut Johan, domain KPK adalah hukum. Murni penegakan hukum. Komisi tak ikut campur urusan politik.
Tapi, Johan mengingatkan, siapa pun bisa dijadikan sebagai tersangka bila ada alat bukti cukup. Tidak boleh ada warga yang seolah-olah kebal hukum.
“Selama menemukan dua alat bukti cukup, bisa ditetapkan tersangka oleh KPK,” terang Johan.
Sebalumnya, begitu mengetahui Setya terpilih menjadi Ketua DPR, Ketua KPK Abraham Samad langsung melontarkan rasa prihatin. Menurut Abraham, Setya berpotensi tersangkut kasus korupsi. Apalagi dia sudah bolak-balik diperiksa KPK.
Mengetahui itu, Fadli Zon langsung menantang Abraham mengungkap kasus-kasus yang diduga melibatkan Setya. "Kalau memang ada masalah atau ada bukti korupsi, yah tangkap saja. Begitu kalau berani, jangan terlalu banyak ngomong," cibir Fadli, Sabtu (4/10/2014).
Sumber : Metrotvnews.com
IKUTI BERITA KLIK
