Rakyat.ga

Media Penyalur Berita dan Informasi

Kisah Dua Putri Margriet: Dituduh Terlibat & 3 Peran Mereka

Kedua anak kandung Margriet, Yvonne Caroline Megawe (kiri) dan Christina Telly Megawe (kanan) usai menemui ibunya yang sedang diperiksa di Markas Polda Bali, Denpasar, Bali, 17 Juni 2015. TEMPO/Johannes P. Christo
Denpasar - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar Siti Sapurah menuding Yvonne dan Christina, anak Margriet, memiliki peran dalam rekayasa tragedi Angeline. “Lebih jauh, nantilah ya, soalnya saksi saya yang tahu banyak,” ujar Siti Sapurah, 29 Juni 2015.

Ia mengatakan dua saksi itu menghubunginya pekan lalu lantaran tergugah untuk mengungkapkan apa yang mereka ketahui. Namun ia enggan menyebutkan siapa saksi tersebut. Ia mengatakan kedua saksi itu akan diperiksa polisi Kamis nanti. Saksi laki-laki dan perempuan ini pernah tinggal di rumah Margriet di Jalan Sedap Malam 26.

Selama ini  Yvonne dan Christina banyak berperan di seputar kasus Angeline, putri angkat Magriet atau adik tiri mereka. Berikut ini hal yang pernah dilakukan si kakak tiri:

1. Membuat Fanpage dan Selebaran
Dalam wawancara dengan Tempo, Minggu, 28 Juni 2015, pengara Margriet,  Dion Pongkor mengatakan saat klienya kalang kabut mencari Angeline pada 16 Mei, dia menghubungi anak sulungnya, Christina, yang sedang kuliah di Amerika. "Mendengar kabar itu, Christina kemudian membuat fanpage dari Amerika Serikat sekitar pukul 17.00 WITA," kata Dian.

Adapun selebaran hilangnya Angeline, kata Dion, dibuat oleh Yvonne, anak bungsu Margriet. Kebetulan Yvonne yang kini berumur 37 tahun berprofesi sebagai web designer freelance. “Satu-satunya tindakan yang bisa dilakukan kedua anaknya, ya bikin fanpage. Berarti masuk akal, dong," kata Dian.

2. Sol Dukun
Menurut sumber Tempo, selama pencarian Angeline berlangsung, Yvone rutin menghubungi polisi menginformasikan keberadaan Angeline. Yvone menuntun polisi mengecek posisi Angeline di lokasi yang dia sebutkan.

Karena penasaran, sumber di kepolisian tersebut lantas bertanya kepada Yvone tentang sosok orang yang selama pencarian memberitahukan lokasi-lokasi itu. "Saya tahu dari seorang paranormal dari New Zealand (Selandia Baru)," ujar sumber ini mengutip pengakuan Yvone. Masalah ini belum terkonfirmasi dari kelurga Margriet,

Hanya, pengacara Margriet Christina Megawe, Dion Pongkor, mengatakan kliennya pernah meminta bantuan paranormal untuk mencari Angeline yang dilaporkan hilang sejak Sabtu, 16 Mei 2015. Bantuan itu diminta sambil menanti perkembangan dari polisi. "Margriet berupaya agar Angeline cepat ditemukan," kata Dion saat dihubungi Tempo, Selasa malam, 23 Juni 2015. Dion tidak mengetahui kewarganegaraan paranormal itu.

3.Bawa Tiga Koper
Saat Angeline masih dinyatakan hilang, dua anak tersangka utama pembunuhan Angeline, Margriet Christina Megawe, sempat membawa tiga koper besar keluar dari rumahnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar Timur.

"Katanya mau pindah ke rumah di daerah Canggu," tutur Kanit Intelkam Polsek Denpasar Timur Dite Atmaja kepada Tempo, Senin, 29 Juni 2015. Kejadian itu berlangsung pada pukul 20.00 Wita, 25 Mei 2015, atau  sembilan hari setelah Angeline dibunuh. Sesuai pengakuan Agus Angeline tewas  pada 16 Mei 2015.

 Kata Dite, Yvonne Caroline Megawe dan Christina Megawe, anak pertama dan kedua Margriet, terlihat sedang memasukkan tiga koper besar ke dalam mobil Avanza warna putih. Melihat hal itu, Dite langsung menegur Yvonne dan menanyakan perihal tiga koper itu.

"Karena saat itu masih dalam proses penyelidikan hilangnya Angeline, kami melarang keluarga membawa keluar barang apa pun dari rumahnya," ucap dia. Pihak kepolisian mengizinkan keluarga meninggalkan rumah asalkan tidak membawa barang apa pun.

Pertemuan dengan Margriet

Tangis kedua anak Margriet Christina Megawe pecah saat melihat ibunya meringkuk di dalam jeruji besi Rumah Tahanan Polda Bali, Jumat 26 Juni 2015. Di balik ruang tahanan Christine dan Yvone sesegukan melihat ibunya. Saat itu, Margriet baru ditetapkan sebagai tersangka penelantaran anak, belum sebagai tersangka pembunuhan.

"Kami sayang sama mami, I miss you mami," kata Yvone kepada ibunya melalui sambungan telepon yang disediakan Polda Bali untuk para tahanan. Sembari sesegukan dia memberi support kepada ibunya.

Sementara itu, Margriet tampak tersenyum saat melihat kedua anaknya datang menjenguknya. Dia terlihat menasehati anaknya untuk tetap kuat dalam menjalani persoalan hukum. Sayangnya, apa yang diucapkan Margriet tidak bisa terdengar karena melalui sambungan telepon.

Pertemuan berlangsung cukup singkat. Tidak lebih dari lima menit. Setelah itu, Yvone dan Christina kembali ke ruang kepolisian untuk memberikan buku, baju, dan makanan kepada ibunya melalui polisi.

Margriet sendiri, ditahan di Rumah Tahanan Polda Bali di ruang khusus wanita. Pihak kepolisian tidak memberikan perlakuan khusus kepada Margriet.(tempo.co)
IKUTI BERITA KLIK
0 Komentar untuk "Kisah Dua Putri Margriet: Dituduh Terlibat & 3 Peran Mereka"

 
Copyright © 2015 Rakyat.ga - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info