TERKUAK: Identitas Margriet dan Ayah Angkat Angeline

Seorang anak tengah berdoa untuk Angelina korban pembunuhan di Bali, saat acara pelepasan dan ramah tamah siswa di Makassar, 14 Juni 2015. TEMPO/Iqbal Lubis

Denpasar - Kematian Engeline Margriet Megawe, 8 tahun, membuka latar belakang keluarga besar Margriet Christina Megawe, 60 tahun. "Margriet itu anak ke empat dari delapan bersaudara,” kata M. Ali Sadikin, pengacara Margriet, yang ditunjuk oleh Kepolisian Daerah Bali, Minggu malam, 14 Juni 2015.

Margriet adalah anak dari pasangan Yohanes Paulus Megawe dengan Engelina Sumilat. Ia kelahiran Tarakan, Kalimantan Timur, pada 1955. Margriet sendiri adalah perempuan lulusan SMEA di Tarakan dan pernah bekerja di Phillipine Consult. Margriet memiliki dua anak kandung dan satu orang anak angkat. 

Ketiga anak itu buah perkawinannya dengan dua orang suami. Suami pertama bernama Winlise warga negara Amerika Serikat yang menikah pada 1976. Saat menikah dengan Winlise dia dikaruniai seorang anak bernama Yvone. Setelah Winlise meninggal, pada 1986 Margriet menikah dengan Douglas warga negara Amerika Serikat. 

Saat berumah tangga dengan Douglas, Margriet dikaruniai satu anak yang diberi nama Christina. Saat bersama dengan Douglas, Margriet sendiri tinggal di Bali sejak 2007. Dia kemudian mengangkat seorang putri yang diadopsi secara ilegal dari orang tua pasangan Achmad Rosyidi dengan Hamidah. 

"Saat itu dia sudah buat akte pengakuan pengangkatan anak," tutur Ali. Akte tersebut sebenarnya sah secara hukum, hanya saja akta itu baru awal proses adopsi sebelum proses adopsi dilimpahkan ke pengadilan. Saat ditanya oleh penyidik, kenapa proses adopsi terhenti? Margriet menjawab lupa.

Hasil penelusuran Tempo menemukan nama Angeline juga tertera dalam kartu keluarga Margriet. Dalam KK itu tercantum nama Angeline dengan status family lain kelahiran 2007. Adapun orang tua Angeline adalah Hamidah dan Ach. Rosyidi. Margriet ditulis kelahiran 1955 dengan predikat kepala keluarga dan ibu rumah tangga. 

Sosok satu lagi Cristina Telly yang dalam kartu keluarga itu disebut anak kelahiran 1987. Orang tua Cristina adalah Margriet dan D. Scardordugh. Kemungkinan inisial "D" inilah yang menunjuk kepada Douglas, seperti yang dikatakan Ali pengacara Margriet. Sehingga nama lengkap ayah angkat Angeline adalah Douglas Scardordugh. 

Keluarga itu tercatat sebagai warga RT 08/RW 04, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Ketua RT setempat, Rustini mengakui Margriet adalah warganya. Bahkan, belum lama ini Margriet membuat Kartu Tanda Penduduk elektronik seumur hidup. "Sudah diserahkan belum lama ini," kata Rustini.

Dapun di Bali, Douglas bersama Margriet dan ketiga putrinya tinggal di Jalan Raya Sedap Malam, Denpasar Timur. Ali tidak merinci terkait kekayaan dan profesi Douglas, serta keseharian keluarga itu. "Pemeriksaan tahap awal. Baru mempertanyakan identitas Margriet dan latar belakang keluarga," ucap Ali.

Pemeriksaan juga baru menyinggung persoalan adopsi anak. Ali mengatakan adopsi tersebut ilegal tapi belum lebih jauh. Karena sangkaan itu Margriet dijerat Pasal 77B UU Nomor 35 tahun 2014 dan Pasal 45 serta 49 UU Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penelantaran dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. 

Dalam pemeriksaan yang berlangsung malam hari itu belum menyinggung keterlibatan Margriet dalam kasus pembunuhan Engeline. Namun, dia tetap menjadi tersangka dalam kasus penelantaran anak dengan masa penahanan 20 hari ke depan. Proses pemeriksaan dilakukan di Polda Bali sejak 17.30 hingga 20.39 WITA.

Rencananya besok pemeriksaan akan dilanjutkan sejak pukul 08.00 WITA hingga 16.00 WITA. Ali belum tahu lebih lanjut perihal draf pemeriksaan pada Senin 15 Juni 2015, besok. "Margriet diancam hukuman di atas lima tahun penjara dan masih dijadikan tersangka seorang diri," ucap Ali.(tempo.co)

IKUTI BERITA KLIK