Terminal Bus Rawamangun (detik) |
Jakarta - Aneh, terminal bus tapi tidak bisa dimasuki bus. Tak ayal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) marah besar. Kemarahan Ahok terjadi ketika mengetahui Terminal Rawamangun di Jakarta Timur tak bisa dimasuki bus besar sehingga banyak bus harus parkir di luar terminal dan membuat kemacetan.
detikcom menelusuri terminal yang membuat Ahok marah itu, Selasa (26/5/2015). Terminal yang tak terletak di Jl Paus, tak jauh dari Mal Arion, itu menelan biaya renovasi senilai Rp 47 miliar itu didominasi warna putih dan abu-abu. Masuk ke pintu terminal di lajur khusus bus akan terlihat lajur 1 dan 2 khusus bus besar.
Jalur bus besar itu memiliki lebar sekitar 3 meter. Jalur masuk itu menanjak dan menyempit serta berbelok sehingga menyulitkan bus besar bermanuver.
"Memang bus besar nggak bisa masuk di sini, ini jalur yang sempit," kata salah satu petugas di lokasi kepada detikcom.
Menurutnya jalur ini menyempit karena ada gedung Sudin Perhubungan. Sehingga lajur yang harusnya lurus akhirnya berbelok untuk menghindari gedung itu.
"Ini kan ada bangunan Suku Dinas Perhubungan. Bangunan itu karena belum dibongkar jalurnya menyempit dan agak belok. Nanti mau dibongkar dan jalurnya dibuat lurus," jelasnya.
Selain jalur 2 yang sempit ternyata jalur 1 kondisinya lebih parah. Jalur ini belum bisa dilalui dan buntu karena terhalang oleh bangunan Sudin Perhubungan. Jalur ini juga akan diperbaiki dan menunggu gedung Sudin Perhubungan dibongkar.
Akibat sempitnya jalur, hanya Metro Mini dan angkot yang bisa lewat. Bus besar seperti Damri dan lainnya akhirnya menunggu di luar terminal. Bus itu mengantre untuk bisa masuk terminal dengan cara mundur.
Misalnya saja bus Damri Rawamangun-Bandara, dia masuk mundur melalui pintu keluar terminal. Setelah masuk ke terminal, bus akan mengambil penumpang di tempat keberangkatan. Setelah itu bus akan keluar melalui pintu keluar terminal tempat mereka 'jalan' mundur tadi. Selain Damri ada juga 3 bus AKAP jurusan luar Jawa yang melakukan hal serupa.
Akibat bus mundur, sebagian kendaraan yang mau keluar jadi tertahan dan harus mengantre. Namun selepas itu kondisi lancar kembali.
Selain itu bus-bus besar banyak yang menumpuk di depan terminal. Ada juga bus yang karena tidak bisa masuk terminal akhirnya menurunkan penumpang di pinggir jalan bukan di tempat menurunkan penumpang yang ada di dalam terminal.
Ahok akan menggugat konsultan pembangunan terminal Rawamangun karena desain yang membuat bus besar tak bisa masuk terminal itu. Ia mengatakan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) DKI mengaku tak tahu apa-apa soal pembangunan terminal baru tersebut. Hasilnya, saat dimintai pertanggung jawaban oleh Ahok soal terminal ini,
Dishub melemparkan seluruh tanggung jawab pada Konsultan. Mulai dari perencanaan, pembangunan sampai pengawasan. Alasannya, karena mereka tak mengerti pembangunan tersebut.
Ia menduga kejadian fatal ini terjadi karena perekturan konsultan pembangunan yang tak kompeten. Karena itu dia mengusulkan Dishub untuk menggugat konsultan tersebut.
Sehari-hari terminal ini dilewati 50 perusahaan otobus (PO) AKAP dan 35 PO di antaranya membuka loket penjualan tiket di dalam terminal. Sebagian besar AKAP dengan tujuan Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Denpasar. Ada juga 60 bus APTB serta 10 bus damri jurusan bandara Soekarno Hatta- Rawamangun, 6 trayek KWK (masing-masing 25 unit angkot), 2 jurusan APB dan 80 mikrolet. Kini, sebagian besar angkutan ini mengambil penumpang di luar terminal sehingga tak jarang menyebabkan kemacetan.(detik.com)
Bus yang berjalan mundur (Foto: Suhar/detikcom) |
Bus turunkan penumpang di pinggir jalan (Foto: Suhar/detikcom) |
Bus Damri menunggu penumpang (Foto: Suhar/detikcom) |
IKUTI BERITA KLIK
0 Komentar untuk "Ini Terminal Rawamangun yang Bikin Ahok Marah karena Tak Bisa Dimasuki Bus"