Kemenangan pihak Koalisi Merah Putih (KMP) yang berhasil menguasai parlemen membuat iklim usaha dan investasi Indonesia bergejolak beberapa waktu belakangan. Pasalnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mayoritas diduduki oleh oposisi membuat pemerintah sulit menjalankan program dan kebijakannya dalam membangun ekonomi Indonesia.
Pengusaha yang sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Natsir Mansyur mengungkapkan kegelisahan para pengusaha dan investor telah tercermin dari pelemahan nilai tukar rupiah dan juga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bahkan dia mengakui, apabila kondisi politik Indonesia masih gaduh seperti sekarang ini, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami perlambatan ekonomi.
"Akan terjadi perlambatan ekonomi. Padahal sumber daya alam kita besar, potensi pasar juga besar. Tapi karena sistem politik Indonesia tidak baik menjadikan Indonesia akan kehilangan pasar yang besar yang mengakibatkan ekonomi Indonesia perlahan lambat dan runtuh," ujarnya saat dihubungi Metrotvnews.com di Jakarta, Senin (6/10/2014).
Menurut Natsir, ada beberapa sektor yang harus dibenahi oleh pemerintahan Jokowi-JK dalam bidang ekonomi. Pembenahan ekonomi tersebut harus dilakukan karena selama sepuluh tahun terakhir banyak permasalahan ekonomi yang belum terselesaikan.
"Tetapi dengan adanya hal ini (kegaduhan politik), maka akan bertambah. Terjadi kemunduran (ekonomi)," ucapnya.
Hal ini tentu akan membuat kepercayaan pengusaha dan investor akan berkurang. Terlebih dalam waktu yang tidak lama lagi Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) akan segera diberlakukan.
"Kalau situasi politik di dalam negeri kisruh, lebih baik (pengusaha) pindah ke luar. Apalagi saat AEC nanti diberlakukan, nanti boleh membangun pabrik di mana saja yang penting bisa dijual di Indonesia," tukasnya.
Sumber : Metrotvnews.com
IKUTI BERITA KLIK
