Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR periode 2014-2019 dipandang analis saham tidak memberi pengaruh besar pada saham. "Saya tidak melihat ada pengaruh besar karena Ketua MPR itu hanya simbol gengsi saja. Istilahnya saat ini pembagiannya jadi adil saja," kata analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, saat dihubungi Tempo Kamis, 8 Oktober 2014.
Terpilihnya Joko Widodo dalam pemilihan presiden 9 Juli lalu, serta komposisi di parlemen yang didominasi kalangan oposisi Jokowi, menurut William membuat kondisi jadi imbang. Kondisi perpolitikan saat ini tidak akan berpengaruh besar terhadap pasar. Hal yang paling mempengaruhi pasar menurutnya lebih pada pengaruh sentimen penguatan dolar Amerika. Kondisi itu membuat para investor beralih ke dolar. Selebihnya, seperti arus perpolitikan hanya berpengaruh kecil.
Dalam kondisi yang kerap dianggap kurang stabil saat ini, William menyatakan inflow masuk (arus dana masuk) masih selalu ada bahkan sebelum terjadi kisruh di DPR dan pemilihan ketua MPR. "Ada inflow masuk sebelum terjdi pemilihan MPR, sebelum rilis data BI rate, itu menunjukkan pasar masih percaya," ujar William.
Ke depannya, William menambahkan jika pasar dan para investor akan lebih berfokus pada bagaimana Jokowi memimpin kabinet dan melaksanakan seluruh program sebagai bukti dari segala janjinya saat kampanye. Jika Jokowi memenuhi janjinya maka investor pun tidak akan ragu.
William pun menambahkan kalau masyarakat atau investor tidak perlu khawatir kuatnya dominasi Koalisi Merah Putih di parlemen akan menjegal program-program Jokowi, termasuk program perekonomian. "Kalau programnya memang untuk rakyat, tentunya mereka enggak bisa menjegal, pemerintah saat ini lebih menarik perhatian rakyat untuk concern ikut mengawasi kinerja pemerintah," ujar William.
Sumber : Tempo.co
IKUTI BERITA KLIK
