Jakarta - Rencana dan keinginan pemerintah untuk swasembada garam dan menyetop impor masih cerita, dan belum ada realisasi. Pemerintah ingin memberikan teknologi baru kepada para petani garam agar bisa swasembada, namun ada penolakan yang kuat dari para importir.
"Khusus buat garam, sampai hari ini keinginan untuk swasembada garam masih dalam cerita, anggaran yang kami sediakan bisa memberikan teknologi baru pada para petani garam. Namun resistensi dan penolakan para pelaku importir masih sangat kuat," jelas Susi saat rapat kerja dengan Komizi IV DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Pertemuan terakhir Susi dengan para importir garam dari asosiasi petani garam dan asosiasi importir garam, belum ditemukan titik terang dan kebijakan yang tepat untuk bisa mendukung swasembada garam nasional.
"Ada skeptisme dan pesimisme bahwa industri garam belum bisa mencukupi. Saya tahu, memang dari kebutuhan 4,2 juta ton garam baru diproduksi 3,6 juta ton. Dan kualitasnya beberapa persen belum mencukupi kualitas yang dibutuhkan industri," kata Susi.
Karena itu, dia meminta impor garam diatur ketat lewat satu pintu saja impornya, yaitu BUMN PT Garam dan asosiasi petani.
"Supaya jumlah impor garam bisa dikontrol sesuai kebutuhan. Sehingga panen garam petani harganya tidak jatuh. Jadi bukan kami larang impor garam, tapi saya mau atur tata niaga garam, supaya bisa diatur jumlahnya," tegas Susi.(detik.com)
IKUTI BERITA KLIK
0 Komentar untuk "Buka-bukaan Susi: Mau Setop Impor Garam Tapi Penolakan Importir Kuat"